Minggu, 23 September 2012

MONITOR


Pengertian Dan Jenis Monitor
Monitor adalah output device / alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Berdarsarkan teknologi yang digunakan monitor memiliki 2 jenis yaitu CRT (Cathode Ray Tube) dan LCD (Liquid Crystal Display)

1)    Monitor CRT (Cathode Ray Tube)


Monitor CRT adalah monitor yang berukuran besar seperti televisi, monitor jenis ini menggunakan tabung gelas yang layarnya berbentuk cembung, selain layar cembung monitor CRT ada juga yang berlayar datar (flat). Monitor ini bekerja dengan cara menggerakan sorotan elektron secara maju mundur dibalik layar. Setiap sorotan itu mengenai titik fosfor yang ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya menerangi begitu banyak garis dari atas hingga bawah layar sehingga gambar dimunculkan. Monitor CRT memberikan warna yang lebih kaya dalam spektrum penuh dibandingkan monitor LCD. Oleh karena itu, para pendesain grafis lebih memilih moniitor CRT karena langsung bisa membandingkan warna di monitor dengan yang akan dicetak.

1)    Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
 
 
LCD banyak ditemukan pada jam digital dan layar laptop atau handphone. LCD merupakan jenis monitor yang menggunakan dua lembar materi terpolarisasi dengan kristal cair yang berada di tengahnya. Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup yang mengizinkan cahaya masuk atau diblokir. Monitor LCD memiliki bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang luas untuk meletakannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan monitor CRT.

POWER SUPPLY UNIT ( PSU )


Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion sendiri terdiri dari tiga macam: AC/DC
Power Supply,DC/DC Converter,dan DC/AC Inverter. Power supply untuk PC sering juga disebut sebagai PSU (power supply unit).
PSU termasuk power conversion AC/DC, Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN). Menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.
 Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini:

Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.

Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan/voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih‌, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain.
Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang dinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input.
Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input.
Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.
Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.

Konversi AC ke DC            Untuk konversi dari listrik AC ke DC, ada dua metode yang mungkin digunakan. Pertama dengan linear power suply. Ini adalah rangkaian AC ke DC yang sangat sederhana.
            Setelah listrik AC dari line input di-step-down oleh transformer, kemudian di jadikan DC secara sederhana dengan rangkaian empat diode penyearah. Komponen tambahan lain adalah kapasitor untuk meratakan tegangan. Tambahan komponen yang mungkin disertakan adalah linear regulation, yang bertugas menjaga tegangan sesuai yang dinginkan, meski daya output yang dibutuhkan bertambah.
            Linear power supply dapat Anda temukan pada DC power adapter sederhana. Ia memungkinkan untuk diproduksi dengan ongkos yang minimum. Kelemahan utamanya pada tingkat power conversion dengan efisiensi yang rendah. Berikutnya adalah dibutuhkanya ukuran transformer yang besar, untuk daya ampere yang besar. Tingkat efsiensi konversi yang rendah (sekitar 50%), juga menyebabkannya mengeluarkan panas yang besar saat beroperasi.

Switching Power Supply
Power suply untuk PC membutuhkan daya besar, dengan tingkat panas yang minim dan tegangan yang lebih terjaga. Linear power supply tidak cocok untuk hal ini. Maka digunakan metode switching power suply. Jauh lebih kompleks, tapi menawarkan tingkat efisiensi dan daya lebih besar. Kelebihan utama pada kemampuan mengendalikan tegangan output agar tetap terjaga. Pulse Width Modulation (PWM) adalah sinyal utama yang memberikan perintah, untuk mengendalikan tegangan, sekiranya terjadi perubahan beban pada output. Ia dapat bekerja dalam selang waktu singkat, hanya dalam hitungan micro second.
         Secara sederhana, apa yang terjadi pada power supply adalah sebagai berikut. Input listrik AC 220V via rectifier (diubah ke DC), filter (membersihkan dari noise sumber listrik AC). Dimungkinkan juga ditambah dengan rangkaian PFC (power factor corection). Sejumlah kapasitor berkapasitas besar juga digunakan untuk lebih meratakan tegangan. Rangkaian kapasitor ini juga dihubungkan dengan field-efect transistor (biasanya oleh MOSFET).
         Metal-oxide semi conductor field-efect transistor (MOSFET) terhubung secara serial dengan sisi input transformer berfungsi sebagai on-of switch. Ia akan mengomunikasikan (fedback) sekiranya terjadi perubahan daya yang dibutuhkan, berupa sinyal PWM. Contohnya adalah sebagai berikut, sewaktu jalur 12V DC membutuhkan arus daya 6A saat PC dengan load normal. Saat bekerja full load, meningkat hingga 8A, ini akan menyebabkan tegangan output power supply turun. Feedback dikirim ke sirkuit PWM dengan adanya perubahan tegangan tersebut, yang akan membuat MOSFET berubah state menjadi on, dan menyampaikan pada sisi input transformer. Hasil akhirnya, dalam waktu singkat, tegangan output akan kembali normal (DC 12V).
         Switching power supply memiliki frekuensi antara 30 kHz-150 kHz (bahkan lebih tingi lagi). Selang waktu untuk mengembalikan ke tegangan yang dinginkan tidak akan lebih dari 33 micro second. Sedangkan dengan linear power supply, menggunakan frekuensi yang sama dari line AC input (50 Hz untuk Indonesia).

Dengan Upgrade Power Supply, Apakah Menambah Beban Daya dan Tagihan Listrik?
         Banyak penguna PC yang salah kaprah dalam melakukan perkiran perhitungan daya listrik yang digunakan. Khususnya untuk hubungannya dengan power supply. Perlu digaris bawahi di sini adalah power supply tugasnya adalah menyediakan catu daya yang dibutuhkan oleh system. Artinya, jika power supply yang digunakan memiliki supply daya 500W,sedangkan komponen dalam system hanya membutuhkan catuan daya 350W, maka daya yang dibutuhkan power supply hanya 350W (dikalikan power factor).
         Menggunakan power supply dengan kemampuan suplai daya yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan daya sangat disarankan. Power suply yang bekerja (jauh) dibawah suplai daya maksimal dapat bekerja lebih maksimal, tanpa harus mengeluarkan panas yang berlebihan. Untuk masalah daya yang dibutuhkan akan sangat berpengaruh dengan power factor.
         Makin rendah power factor, tingkat efisiensi dari power supply juga semakin rendah. Artinya akan butuh makin banyak input daya untuk menghasilkan daya yang sama, dibandingkan power supply yang memiliki power factor yang lebih baik. Karena dalam proses konversi AC ke DC menjadi lebih efektif, dan makin sedikit daya yang terbuang menjadi panas. Menggunakan power supply dengan tingkat efisiensi yang baik, jelas dapat mengurangi pengeluaran.
Berapa Besar Penghematan yang didapat, menggunakan Power Supply dengan Power Factor yang Tinggi?
Sebagian penguna PC masih memikirkan mahalnya harga power supply yang sudah mengunakan PFC. PFC termasuk salah satu variabel yang memastikan sebuah power supply dengan tingkat power factor yang semakin efisien. Selisih antara power suply dengan PFC dan power supply non-PFC memang cukup tinggi. Selisih sekitar US $40, dan akan lebih terasa saat dikonversikan ke mata uang rupiah. Namun jika memperhitungkan penghematan yang didapatkan, sebetulnya hal ini cukup masuk akal.
Untuk lebih jelasnya akan kami ilustrasikan sebagai berikut:
         Power supply A, rated 550W dengan power factor0,74. Artinya untuk dapat menghasilkan daya sebesar 450 W diperlukan daya input 608,10W. Katakanlah power supply B dengan PFC, rated 550 W dengan PFC. Efisisensi power factor 0,82. Untuk menghasilkan daya output sebesar 450W, hanya akan memerlukan daya input 548,78W. Sampai di sini,terlihat hanya perbedan sekitar 60W dan mungkin belum memiliki arti apapun.
         Katakanlah penggunaan harian PC Anda akan beroperasi selama rata-rata 8 jam dalam sehari. Jadi dalam satu tahun power supply A akan membutuhkan daya sebesar 608,10x8x365=1.775.652 Wh atau setara dengan 1.776 kWh. Sedangkan, power supply B hanya akan membutuhkan 548,78 x 8 x 365 = 1.602.437,6 atau dibulatkan menjadi 1.603 kWh. Dalam setahun, kedua power supply tersebut memiliki selisih daya 173kWh.
         Sekarang dikonversi kerupiah. Dengan tarif dasar listrik (TDL), katakanlah sekitar Rp 500, maka penghematan 173 kWh berarti penghematan sebesar Rp 86.500. Jika asumsi umur teknis power supply sekitar 5 tahun, tidak kurang selisih penghematan biaya rekening listrik dapat mencapai Rp 400 ribu. Jumlah nominal yang sama untuk mendapatkan power supply dengan PFC. Dengan keuntungan, komponen Anda mendapatkan catuan daya yang lebih baik, panas yang dihasilkan lebih minim dan seterusnya.
Perhitungan ini merupakan perhitungan kasar. Akan berbeda dengan jenis komponen yang digunakan, lama dan intensitas penggunan dan beberapa faktor lain yang tidak dipertimbangkan dicontoh ini.
Power Supply Berapa Watt? Seberapa Pentingkah Hal Ini?
         Beberapa merk power supply memiliki standar yang berbeda untuk menyatakan hal ini. Yang paling penting untuk diperhatikan adalah wattage untuk suhu kerja maksimum. Namun untuk informasi tersebut, sering tidak disampaikan produsenya.
Kebanyakan menyatakan watage untuk suhu ruangan ( ± 25° C ). Ini hanya akan terjadi pada saat power supply baru mulai beroperasi. Ketika sudah beroperasi secara terus menerus, suhu akan meningkat ( ± 40~50° C ). Ini dapat menurunkan kemampuan wattage hingga 33-50 %, tergantung komponen yang digunakanya.
Sebaiknya Anda tidak lagi semata-mata memperhatikan kemampuan watage. Tapi lebih jeli lagi, melihat watage untuk suhu kerja sesuai dalam penggunaan nantinya.

Berat Power Supply
Ada pendapat berat dari power supply akan mempengaruhi kualitasnya. Layaknya speaker, dikarenakan kemampuan magnet pada driver yang digunakan. Hal ini tidak tepat diberlakukan untuk power supply pada PC.  Masih masuk akal untuk power supply DC adapter yang lain, dikarenakan masih ada korelasi dengan berat transformer (yang didominasi oleh gulungan tembaga), akhirnya menentukan besar kuat arus yang mampu ditangani.
            Berat power supply memang didominasi transformer. Heatsink untuk mendinginkan utamanya transistor dan beberapa komponen panas yang lain juga mendominasi bagian dalam power supply. Tapi, heatsink terbuat dari bahan alumunium yang sangat ringan.
Sedangkan, yang sangat menentukan kualitas sebuah power supply lebih pada dua variabel ini. Desain dan pilihan penggunan komponen di dalamnya. Keduanya memang secara tidak langsung akan memperngaruhi berat power supply secara keseluruhan. Namun, bukan seperti pernyatan diatas. Desain yang berbeda membuat power supply akan menggunakan jenis dan jumlah komponen yang berbeda. Sebagai contoh transistor. Beratnya tidak akan lebih dari 1 gram, dengan ukuran standar.          
Perbedan adalah pesifikasi dan merk transistor yang digunakan. Ini tentunya akan berpengaruh dengan harga. Transistor yang murah, dapat menjalankan fungsi sebagai (biasanya) switch, namun akan menghasilkan panas yang lebih banyak dibandingkan transistor high-quality. Akibatnya, transistor yang lebih panas membutuhkan pendinginan yang lebih baik agar dapat tetap bekerja dengan normal. Ini juga berlaku untuk diode ataupun IC power, gabungan dari keduanya. Komponen lain seperti kapasitor, resistor tidak akan memerlukan heatsink.
Seperti yang sudah disampaikan, panas juga menjadi masalah tersendiri pada power supply. Produsen tentunya akan selalu mencoba mencari komponen seefisien mungkin untuk mengoptimalkan ongkos produksi. Beberapa produsen mengambil alternatif dengan cara mengunakan komponen yang murah. Efek sampingnya, komponen ini akan lebih mudah panas. Solusinya dengan melepas panas yang dihasilkan secepatnya. Dengan luas penampang heatsink yang bertambah drastis, ataupun aliran udara ekstra. Ingat, ini bukan menghilangkan panas, hanya memindahkan panas secepatnya dari power supply.
Solusi tersebut lebih banyak digunakan, mengingat tambahan heatsink ataupun fan lebih ekonomis. Setidaknya dibandingkan mengunakan komponen yang lebih berkualitas dalam power suply. Tentunya ada beberapa efek samping. Noise fan bertambah untuk mengusir panas. Komponen murah juga memiliki kecenderungan hanya menghasilkan nilai efisiensi yang rendah, karena lebih banyak energi yang akan dilepas dalam bentuk panas.
Jadi ada beberapa petunjuk untuk menilai power supply secara sekilas, meski tidak 100% akurat. Jumlah fan pendingin yang banyak, bukan lagi pertanda bagus. Artinya banyak panas yang dihasilkan dan perlu ditanggulangi dengan fan tersebut. Kabel yang digunakan di dalamnya juga dapat dijadikan acuan. Nomor kabel menentukan luas penampang atau diameter kabel yang digunakan (makin besar nomor, makin tipis/sempit), makin kecil semakin baik. Pada kabel untuk 24 pin power konektor biasanya digunakan kabel 16 AWG, sedangkan kabel lain menggunakan minimal 18 AWG.
            Kualitas konektor di dalam molex juga perlu diperhatikan. Kebanyakan mengunakan bahan besi. Tapi, yang paling baik mengunakan bahan ataupun berlapis emas. Tentu saja gold-plated konektor akan sangat mahal, juga mengingat konektor pada kebanyakan motherboard juga masih berbahan metal, ini tidak akan memberikan peningkatan yang berarti.

Macam-macam  konektor pada PSU

Konektor untuk Mainboard ada 2 jenis yaitu 20 pin dan 24 pin.
Di bawah ini contoh untuk jenis mainboard dengan 20 pin
Yang ini untuk jenis mainboard dengan 24 pin

Konektor Untuk HDD, CDROM, FAN
Kabel  warna kuning   ( + 12 Volt )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna merah    ( +   5 Volt )

Konektor untuk Floppydisk, LS120, Zipdrives
Kabel  warna kuning   ( + 12 Volt )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna merah    ( +   5 Volt )

Konektor untuk HDD SATA
Kabel  warna Orange  ( +   3.3  Volt )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna merah    ( +   5 Volt )
Kabel  warna Hitam    ( Ground )
Kabel  warna kuning   ( + 12 Volt )


Read more: http://lughot.blogspot.com/2011/05/power-supply-unit-psu.html#ixzz27Hy0Sfd8

OPTICAL DISK DRIVE (CD/DVD ROM)


Dalam komputasi, sebuah optical disc drive (ODD) adalah sebuah disk drive yang menggunakan laser cahaya atau gelombang elektromagnetik di dekat spektrum cahayasebagai bagian dari proses membaca atau menulis data ke atau dari cakram optik. Beberapa drive hanya dapat membaca dari disk, tapi drive terbaru yang umumnya baik pembaca danperekam. Perekam kadang-kadang disebut pembakar atau penulis. Compact disc, DVD, HD DVD dan Blu-ray adalah umum optik jenis media yang dapat dibaca dan direkam oleh drive tersebut.

Optical disk drive adalah bagian integral dari konsumen yang berdiri sendiri peralatan sepertiCD players, pemutar DVD dan DVD recorder. Mereka juga sangat umum digunakan pada perangkat lunak komputer untuk membaca dan konsumen media yang didistribusikan dalam bentuk CD, dan untuk merekam cakram untuk arsip dan pertukaran data. Optical drive-bersama memori flash-sebagian besar telah mengungsi floppy disk drive dan tape drive magnetik untuk tujuan ini karena biaya rendah dan media optik yang nyaris di mana-mana optical drive di komputer dan perangkat keras konsumen hiburan.
Disc rekaman umumnya terbatas pada skala kecil cadangan dan distribusi, menjadi lebih lambat dan lebih mahal material per unit daripada proses pencetakan yang digunakan untuk produksi massal menekan cakram.
Bagian terpenting dari sebuah optical disc drive adalah jalur optik, ditempatkan dalam sebuahpickup kepala (Puh), [1] biasanya terdiri dari semikonduktor laser, sebuah lensa untuk mengarahkan sinar laser, dan photodiodes mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan disk.
Awalnya, CD laser dengan panjang gelombang 780 nm yang dipakai, berada dalam jangkauan inframerah. Untuk DVD, panjang gelombang berkurang menjadi 650 nm (warna merah), dan panjang gelombang untuk Blu-Ray Disc berkurang menjadi 405 nm (warna ungu).
Dua servomechanisms digunakan, yang pertama untuk menjaga jarak yang tepat antara lensa dan cakram, dan menjamin sinar laser terfokus pada laser kecil tempat pada disk. Bergerak servo kedua kepala sepanjang jari-jari disc, menjaga balok pada alur, spiral data yang terus-menerus jalan.
Pada media yang hanya baca (ROM), selama proses pembuatan alur, terbuat dari lubang-lubang,ditekan pada permukaan yang rata, yang disebut tanah. Karena kedalaman lubang sekitar satu seperempat ke satu-enam dari panjang gelombang laser itu, berkas yang dipantulkan’s fase dialihkan dalam kaitannya dengan membaca berkas yang masuk, menyebabkan saling destruktif gangguan dan mengurangi sinar yang dipantulkan’s intensitas. Ini terdeteksi oleh photodiodes bahwa output sinyal-sinyal listrik.
Sebuah perekam encode (atau luka bakar) data ke sebuah recordable CD-R, DVD-R, DVD + R,atau BD-R disc (disebut kosong) oleh pemanasan selektif bagian dari suatu organik pewarnalapisan dengan laser. Hal ini akan mengubah pantulan dari pewarna, sehingga menciptakan tanda yang bisa dibaca seperti lubang-lubang dan mendarat di menekan disc. Untuk recordable disc, proses adalah permanen dan media dapat ditulis ke hanya sekali. Sementara membaca laser biasanya tidak lebih kuat dari 5 mW, tulisan laser yang jauh lebih kuat. Menulis Semakin tinggi kecepatan, semakin sedikit waktu laser harus panas titik pada media, sehingga kekuatannya telah meningkat secara proporsional. DVD burner’s laser sering puncak pada sekitar 100 mW dalam gelombang terus-menerus, dan 225 mW berdenyut.
Untuk ditulis ulang CD-RW, DVD-RW, DVD + RW, DVD-RAM, atau BD-RE media, laser digunakan untuk melelehkan kristal logam paduan dalam lapisan perekaman disc. Tergantung pada jumlah kekuasaan diterapkan, substansi mungkin diperbolehkan untuk mencairkan kembali (mengubah fase kembali) ke dalam bentuk kristalin atau kiri dalam sebuah amorf formulir, tanda memungkinkan berbagai pemantulan dibuat.
Double-sided media yang dapat digunakan, tetapi mereka tidak mudah diakses dengan standar drive, karena mereka harus diserahkan secara fisik untuk mengakses data pada sisi lain.
Double layer (DL) media memiliki dua lapisan data independen dipisahkan oleh semi-lapisan reflektif. Kedua lapisan dapat diakses dari sisi yang sama, tetapi memerlukan optik untuk mengubah fokus laser. Tradisional single layer (SL) dapat ditulis media diproduksi dengan alur spiral dibentuk dalam lapisan polikarbonat pelindung (tidak dalam lapisan perekaman data), untuk memimpin dan melakukan sinkronisasi kecepatan perekaman kepala. Double-layered media dapat ditulis: yang pertama dengan sebuah lapisan polikarbonat (dangkal) alur, lapisan data pertama, semi-reflektif lapisan kedua (spacer) lapisan polikarbonat dengan orang lain (dalam) alur, dan lapisan data kedua. Alur spiral yang pertama biasanya dimulai pada tepi bagian dalam dan meluas ke luar, sementara alur kedua dimulai pada tepi luar dan meluas ke dalam.
Beberapa dukungan drive Hewlett-Packard ’s LightScribe photothermal teknologi cetak dilapisi khusus untuk pelabelan cakram.
\ PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA OPTICAL DRIVE
DAN SOLUSINYA
Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW Tidak terdeteksi di windows
Gejala : Jika pada CD/ DVD/ ROM/ RW tidak terdeteksi di windows ?
Solusi : Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya di set auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW yang tidak bias keluar masuk CD
Gejala : Jika pada CD/ DVD/ ROM / RW Tidak bisa keluar masuk CD.Apa Solusinya ?
Solusi : Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. Cobalah bawa keahlinya .
Masalah pada CD/ DVD / ROM/ RW Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD).
Gejala : Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
Solusi Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
Masalah pada CD/ DVD / ROM/ RW Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk).
Gejala : Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi : Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbub

HDD (Hard Disk Drive)


hard diskApa itu hard drive atau disk drive ? Sebuah hard drive, juga dikenal sebagai drive hard disk atau HDD, adalah bagian mendasar dari komputer modern. Hard drive adalah tempat semua program-program dan file anda disimpan, sehingga jika drive rusak karena alasan tertentu, Anda akankehilangan data pada komputer Anda. Sebuah hard drive menggunakan teknologi memori penyimpanan mirip dengan kaset dan kaset video. Anda mungkin sudah tahu informasi kaset strip tipis tape dengan bahan magnetik halus di permukaannya. Demikian juga, hard drive berisi piringan seperti cermin yang ditutupi dengan media perekaman magnetik yang sama.
hard disk
Piringan di dalam hard disk drive biasanya terbuat dari kaca atau aluminium. Ini adalah bahan yang pada permukaannya dipoles magnet yang membuat piringan tampak mengkilap, seperti cermin. Permukaan yang dipoles sangat penting dijaga kebersihannya untuk berfungsinya harddisk,  bahkan debu terkecil pun dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Sama seperti head dalam pemutar kaset atau pemutar VHS membaca data pada tape, head di dalam hard disk Anda juga membaca dan menulis data ke piringan. Head ini ada pada lengan yang terpasang di sebelah platters, sehingga bisa pivot bolak-balik diatas piringan. Hard Disk drive modern rata-rata memiliki beberapa piringan di dalamnya. Ada celah kecil di antara setiap platter, yang memungkinkan setiap head piringan untuk berjalan mulus di atasnya. Semua Head berada di lengan yang sama, memiliki cabang terpisah untuk setiap head, agak mirip dengan tines dari garpu berbalik pada sisinya.
Saat Anda menghidupkan komputer, piringan segera mulai berputar. Piringan di sebuah hard disk drive komputer desktop biasanya berkecepatan hingga sekitar 7.200 rotasi per menit (rpm), sementara hard drive di komputer laptop biasanya dijalankan pada 5.400 rpm. Ketika komputer Anda aktif namun Anda tidak mengerjakan apa pun, piringan di hard disk selalu berputar. Namun lengan dengan head di atasnya, hanya akan bergerak saat Anda menjalankan program atau membuka, menyimpan, atau menghapus file. Lengan head ini dapat bergerak bolak-balik melintasi permukaan piringan sebanyak 50 kali dalam satu detik.
Karena segala sesuatu di hard disk bergerak begitu cepat, head tidak pernah benar-benar menyentuh platters.  Namun gerak cepat piringan dan head di dalam hard disk Anda membuatnya rentan terhadap “head crash”, yang mana dapat sentuhan langsung head terhadap piringan. Beberapa hal yang berbeda dapat menyebabkan head crash. Jika debu masuk ke hard drive anda dan menempel di piringan, ini juga berbahaya. Media perekaman magnetik sangat rapuh, dan sering rusak ketika menabrak head piringan.
Orang yang menggunakan laptop juga harus sangat berhati-hati, menggerakkan laptop Anda tiba-tiba dapat menyebabkan head crash. Setiap kali Anda memindahkan laptop Anda bila diaktifkan, Anda harus mengambilnya dan meletakkannya dengan sangat lembut. Jika tidak, akhirnya hard disk Anda mungkin berhenti bekerja sama sekali.
Untuk pembahasan lengkap, tentang artikel di atas, silahkan KLIK DISINI 

Video Graphics Array (VGA)


Pengertian VGA (Video Graphics Array)

VGA Card (Video Graphics Array) adalah kartu pengolah grafis dan mengirimkan data monitor. Pada komputer generasi lama, pengerjaan grafis dibebankan pada prosesor. Komponen VGA diantaranya adalah GPU (Graphics Processor Unit) sebagai pemroses sinyal gambar yang akan ditampilkan ke monitor, Video Memory (RAM dengan kapasitas tertentu), dan RAMDAC (Random Access Memory Digital to Analog Converter) yaitu sebuah chip yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.



Jenis-Jenis VGA :
1)    VGA onboard (VGA yang sudah menyatu dengan motherboard)
2)    VGA PCI (VGA Card Versi lama dengan kapasitas sekitar 1 - 32 MB)
3)    VGA AGP (Accelerated Graphics Port) yaitu VGA yang dipasangkan pada slot AGP
4)    VGA PCI Express (VGA terbaru dan tercepat saat ini)

Faktor kekuatan dan Kecepatan VGA Card :
1)    GPU clock speed (MHz)
2)    Ukuran bus memori (bits)
3)    Jumlah memori yang tersedia (MB)
4)    Memory clock rate (MHz)
5)    Memory Bandwidth
6)    Kecepatan RAMDAC

sumber : http://azdikkinfreak.blogspot.com